Biografi Myles Horton

Biografi Myles Horton

Myles lahir pada 1905 di Tennesse Delta sebelah barat, daerah yang dikenal sebagai basis agrikultur dan ekonomi berbasis perbudakan, dengan kata lain adalah: daerah yang amat sangat miskin sekali! Untung saja keluarga Myles kondisi sosio-ekonominya relatif sedikit lebih baik daripada orang-orang kebanyakan di daerah itu, yakni: kedua orangtuanya berpendidikan dan sama-sama mengajar di sekolah tata bahasa. Namun keduanya sama-sama kehilangan pekerjaan ketika para guru diharuskan untuk memiliki sertifikasi. 

Myles masuk sekolah di Cumberland Presbyterian, hingga nilai-nilai kekristenan relatif kental dalam diri Myles. Ditambah ketika pada akhir tahun 1920 ia masuk ke Union Seminary, di situlah ia terpengaruh banyak oleh pemikiran Reinhold Niebuhr, seorang sosialis Kristen dan kritisi sosial. 

Ia juga belajar singkat sosiologi di University of Chicago. Kemudian ia berangkat ke Denmark untuk belajar pada gerakan Danish Folk High School di sana, ia berharap bisa mendapatkan pencerahan berkaitan dengan idenya untuk membangun sekolah komunitas di Amerika Serikat yang sudah lebih dulu muncul dalam angannya. 

Myles Horton
Myles memulai gerakan pendidikannya dengan mendirikan Highlander Folk School (sekolah rakyat Highlander) di dataran tinggi Cumberland, Tenesse, Amerika Serikat, pada 1932. Program tersebut dimulai dengan menggarap para pekerja kota yang telah ”diusir” dari tanah-tanah mereka dan dibawa ke kota sebagai buruh pabrik tekstil, pertambangan, dan lainnya. 

Gagasan pendidikan Myles selain dipengaruhi oleh nilai-nilai Kristen dan sosialis kritis (ia nyatakan tiga hal utama yang berpengaruh dalam membentuk praksis pendidikannya adalah Bible, Shelley [seorang penyair di A.S. waktu itu] dan Marx) dan hasil pergulatan hidup-perjuangannya, juga banyak dibentuk oleh lingkaran terdekatnya, yakni keluarga, baik pada masa kecil maupun ketika sudah berumah tangga, terutama istrinya, Zilphia. 

Pada tahun 1935 Myles menikahi Zilphia, seorang pemusik dan penyanyi berbakat yang berkontribusi untuk Highlander dan Myles secara personal mengenai pemahaman bahwa musik dan kebudayaan dapat berperan dalam merawat perubahan sosial. 

Pada masa awal gerakan hak-hak sipil di A.S., Highalnder mengembangkan program Citizenship School, di John Island, South Carolina, sebagai respon atas permintaan komunitas kulit hitam di situ. Citizenship School mengajarkan orang-orang kulit hitam untuk membaca dan menulis agar mereka dapat berpartisipasi dalam menyalurkan hak-hak politiknya. Seiring dengan itu juga dikembangkan prinsip-prinsip dalam pendidikan literasi yang didasarkan pada kebutuhan siswa dan untuk menggapai kebebasan.




Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 2:02:00 AM Kategori:

0 komentar: