Cara Baru Pencegahan Malaria dan Demam Berdarah

Kita semua tentu kenal dengan yang namanya penyakit malaria dan demam berdarah, telah banyak tips maupun cara yang digunakan untuk mencegah maupun mengobati penyakit tersebut.

Untuk mencegah terkena penyakit Demam berdarah, ada beberapa hal yang harus kta perhatikan, antara lain:

1. Menjaga kebersihan lingkungan
dengan Penyemprotan lingkungan sekitar; Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M menutup, menanam, serta menguras wadah yang dapat menampung air.

2. Makan makan bergizi
Mengonsumsi “Menu Sehat Seimbang” dan memperhatikan kebersihan makanan. Makanan Kesehatan, Mengoptimalkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan kesehatan.

3. Minum Air Kelapa Muda
Di dalam air kelapa muda terkandung mineral kalium, sodium, chloride, dan magnesium. Zat-zat ini adalah elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengatasi ancaman syok pada kondisi kekurangan cairan. Selain kandungan kalium, air kelapa muda juga mengandung gula, vitamin B serta C dan protein.

4. Minum Air Jus
Kekurangan cairan karena demam berdarah bisa juga diatasi dengan air jus. Tidak selalu harus jus jambu biji. Bisa jus pepaya, jeruk, mangga, atau jus kelapa asal pasien suka. Kadar air dalam buah terhitung tinggi, yaitu bervariasi antara 65%-92%, sehingga bisa menutupi kekurangan cairan akibat merembesnya plasma darah keluar dari pembuluh. Mengonsumsi jus berarti membantu proses pencernaan tubuh dengan mempercepat penyerapan nutrisi kualitas tinggi yang terkandung dalam jus.

5. Jambu Biji
Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan ada kandungan manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali. Dengan kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus.

6. Mengubur semua benda yang bisa menjadi tempat jentik berkembang
seperti kaleng bekas, pot tanaman bekas, dan benda-benda lain yang bisa menampung air hujan dan dapat menjadi tempat air tergenang. Bak atau tempat penampungan air harus ditutup untuk mencegah nyamuk bertelur di tempat itu, dan dikuras paling tidak dua kali seminggu untuk tidak memberi kesempatan pada telur-telur nyamuk (jika ada) menetas menjadi jentik.

7. Abatisasi
yaitu menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air. Jentik nyamuk Aedes efektif dibasmi dengan abate 1% yang ditaburkan ke dalam penampungan air dengan takaran 1 gram untuk 10 liter air. Keampuhan abete bisa efektif sampai dua bulan dalam bak yang tidak dikuras.

8. Pengasapan
untuk membasmi nyamuk dewasa, walaupun sebenarnya hasilnya kurang efektif. Jika terpaksa harus melakukan pengasapan sebaiknya pada pagi hari, saat angin belum banyak bertiup, dan jangan dilakukan berulang-ulang. Pengasapan yang dilakukan secara berulang-ulang dapat mengganggu keseimbangan ekologi, termasuk meningkatkan kekebalan nyamuk tersebut.

9. Upayakan agar selalu memasang kawat nyamuk halus
pada pintu, lubang jendela, dan ventilasi di seluruh bagian rumah. Hindari menggantung pakaian di kamar mandi atau tempat yang gelap. Yang terpenting adalah selalu menjaga kebersihan lingkungan dan segeralah ke rumah sakit begitu Anda curiga mendapat penyakit yang kini.


Lain lagi dengan cara konvensional diatas...
Berikut ini ww.com cuplikkan sebuah berita dari Inilah(dot)com tentang cara pencegahan malaria dan demam berdarah yang unik dari malaysia.

Malaysia akan menjadi negara pertama di Asia yang menggunakan nyamuk modifikasi untuk melawan demam berdarah (DB).




Nyamuk jantan yang dimodifikasi secara genetis ini akan segera dilepaskan di alam liar sehingga akan kawin dengan betina dan menghasilkan keturunan yang umurnya lebih pendek.

Uji labolatorium ilmuwan Malaysia membuat mereka optimis.

"Proyek ini adalah proyek percontohan yang diharapkan dapat berhasil," kata Perdana Menteri Najib Razak saat konferensi World Health Organiztion diMalaysia.
Mosquito Modification to Fight Malaria in Malaysia

Demam berdarah disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini bisa ditemukan di Asia dan Amerika Latin.

Gejala DB adalah demam tinggi, sakit pada sendi dan mual namun pada kasus yang lebih parah, DB dapat menyebabkan pendarahan organ dalam, pembesaran hati, berhentinya sirkulasi dan kematian. Belum ada obat dan vaksin untuk DB.

Usaha warga Malaysia menjaga lingkungan tetap bersih telah gagal dan cara inovatif diperlukan untuk melawan DB, kata Najib.

Di Malaysia sekitar 117 kematian disebabkan DB pada awal Oktober ini. Infeksi DB meningkat 17% dari tahun lalu dan terdapat lebih dari 37 ribu kasus terjadi.

Pejabat Malaysia berencana melepaskan dua ribu sampai tiga ribu nyamuk modifikasi ini di dua area, kata Menteri Kesehatan, Lim Chua Leng.

Direktur regional WHO, Shin Young-soo mengatakan sangat mendukung usaha Malaysia untuk melawan DB.

Ironisnya, beberapa ahli lingkungan Malaysia mengatakan melepaskan nyamuk ini dapat mengakibatkan konsekuensi tak diinginkan.


==ww.com==



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 10:43:00 PM Kategori:

0 komentar: