Beberapa Kendala dan Tips Mencegah serta Mengatasi Obesitas (Kegemukan)

Kendala dalam Menurunkan Berat Badan dan Tips untuk Menurunkan Berat Badan




a. Mengapa Sulit Menurunkan Berat Badan? (Khususnya pada para wanita)

1. Mengalami intoleransi makanan tertentu

Mengonsumsi makanan yang "bermasalah", seperti produk olahan susu, tepung, telur, kedelai, jagung, dan kacang-kacangan, bisa menyebabkan perut kembung dan menambah berat air. Gejala lain yang bisa Anda alami antara lain, diare, sembelit, asma ringan, eksim, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan kelelahan. Para ahli memperkirakan bahwa intoleransi makanan memengaruhi 1 dari 10 orang.

Ahli penyakit dalam atau ahli gastroenterology Dr Boham (Elizabeth W. Boham, MD, RD, dokter keluarga di The UltraWellness Center di Lenox, Massachusetts) menyarankan untuk mulai menyingkirkan makanan yang mengandung zat tepung dan olahan susu (ini penyebab terbesarnya) selama dua sampai tiga minggu. Jika belum terlihat ada perubahan, hindari juga telur, jagung, kedelai, dan kacang-kacangan, serta makanan yang mengandung pewarna makanan dan bahan pengawet. Setelah beberapa minggu, perlahan kenalkan kembali makanan-makanan ini, satu demi satu, untuk mengetahui reaksinya.

2. Memiliki tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi memproduksi hormon yang mengatur cara tubuh Anda menggunakan energi. Tiroid yang tidak aktif (hypothyroidism) bisa mengacaukan metabolisme Anda, selain memengaruhi aspek lain dalam kesehatan Anda. Diperkirakan, 10 persen orang dewasa (terutama perempuan) usia 40-50 tahun mengalamihypothyroidism.

Bagaimana gejala yang menunjukkan adanya hypothyroidism? Selain penambahan berat badan atau ketidakmampuan untuk menurunkan berat badan, Anda juga akan kelelahan, rambut rontok, kulit kering, nyeri sendi dan lemah otot, menstruasi yang berat, sensitif terhadap udara dingin, bahkan depresi. Namun orang yang mengidaphypothyroidism dalam kadar rendah hanya akan merasa lemas, tanpa ada tanda-tanda sakit.

3. Kekacauan hormon

Sebanyak 1 dari 10 perempuan usia produktif mengidap polycystic ovary syndrome (PCOS), atau sindrom ovarium polikistik. Inilah kondisi dimana indung telur perempuan memproduksi kelebihan hormon pria. Selain menyebabkan masalah ovulasi dan ketidaksuburan, PCOS juga akan menimbulkan resistensi insulin, yang merupakan suatu kesalahan dalam cara tubuh memproses gula darah. Kondisi ini sering dihubungkan dengan kelebihan penyimpanan lemak, khususnya di sekitar pinggang. Hati-hati, bila tidak dirawat, resistensiinsulin bisa menyebabkan Anda mengidap diabetes tipe 2.

Bila Anda mengalami masalah ini, gejala yang umum terjadi adalah mens yang tidak teratur, rambut yang tumbuh berlebih di area tubuh dan wajah, jerawat, kebotakan dengan pola seperti pada pria, kesulitan hamil, bersama dengan pertambahan berat badan yang tak dapat dijelaskan penyebabnya. Namun, tidak semua orang dengan PCOS memiliki masalah berat badan.

4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat, seperti antidepresan, steroid, dan pil KB, memiliki beberapa efek samping seperti pertambahan berat badan. Hal ini disebabkan meningkatnya retensi air secara sementara. Coba Anda amati, jika berat badan Anda bertambah dalam beberapa bulan, bahkan beberapa minggu, setelah mulai mengonsumsi obat-obatan baru, artinya memang obat-obatan itulah penyebabnya.


B. Kurangi Berat Badan dengan Fokuslah Pada Rutinitas Kecil

Sebenarnya ada rumus unik ketika ingin menguruskan pinggang, yaitu mengoptimalkan yang kecil atau mini. Optimalisasi yang kecil juga termasuk di dalamnya adalah mencoba hal baru yang sederhana untuk perubahaan yang besar.

Perubahan sederhana seperti apa yang bisa mengantar kita pada cita-cita berbadan proporsional? Tenang, ada sejumlah perubahan yang bisa kita lakukan selama sepekan.
Berikut ww.com cuplikkan buat kamu:

- Minggu: Deklarasikan niat menghilangkan lemak tubuh.

Beberapa studi menyebutkan, hanya dengan mencatat apa yang kita makan maka dapat menyusutkan bobot hingga 5 persen, kata Robert A Carels, PhD, dari Departemen Psikologi Bowling Green State University. Maka, awali minggu ini dengan mencatat apa saja yang dimakan. Buat semacam food diary untuk merealisasikan niat perubahaan ini.

- Senin: Variasi menu untuk variasi vitamin.

Ketika tubuh memiliki keseimbangan vitamin dan mineral, maka metabolisme tubuh akan berjalan dengan alami. Artinya, proses pembakaran lemak terjadi dengan sendirinya. Jadi mulai sekarang, biarkan warna-warni makanan menjadi daya tarik apa yang disajikan di atas piring kita. Terutama jika warna-warni itu berasal dari sayur-sayuran.

- Selasa: Percepat pembakaran kalori.

"Semakin pendek waktu istirahat pada setiap set latihan, maka semakin banyak kalori yang dibakar," ucap Jim Stoppani, PhD, penulis buku Encyclopedia of Muscle and Strength. Jika menambahnya dengan melatih semua bagian tubuh, pembakaran lemak akan merata, Stoppani menambahkan.

- Rabu: Tambah asupan vitamin C untuk menghilangkan lemak.

Journal of the American College Of Nutrition menemukan fakta, ternyata dengan rajin mengonsumsi 500 mg vitamin C akan membantu kita membakar lemak 30 persen lebih banyak, terlebih jika kita melengkapinya dengan olahraga. Jadi, mulai sekarang, makanlah sayur atau buah yang vitamin C-nya lebih banyak.

- Kamis: Buat komunitas hidup sehat bersama.

Menurut Tim Lohman, PhD, profesor emeritus dari Univeristy of Arizona, tidak hanya olahraga yang dapat menurunkan berat badan kita. Teman-teman yang seide dan seperjuangan memiliki tubuh sehat bisa menjadi trik menyenangkan untuk menurunkan berat badan. Sebab, pencapaian teman-teman bisa kita jadikan pemicu dan satu sama lain dapat saling menyemangati dengan cara yang tidak hanya benar, tetapi juga sehat.

- Jumat: Kunyah buah sebagai camilan.

Biasakan diri untuk memilih makanan sehat untuk kebiasaan seringan apa pun, termasuk camilan. Buah adalah camilan yang paling sehat yang pernah ada. Selain karena kalorinya yang rendah, serat buah membuat kita kenyang lebih lama. Akan lebih baik jika kita mengonsumsi bermacam-macam buah dalam seminggu karena itu pastikan setiap buah yang kita camil berbeda setiap harinya. Ini akan sejalan dengan perubahan yang kita lakukan pada awal minggu.

- Sabtu: Relaksasi untuk memotong rasa lapar.

Akhir pekan adalah waktunya bersenang-senang dan ternyata kondisi ini membuat kita jadi jarang lapar. Sebab, Ralph LaForge, pelatih psikologis dari Departemen Endorkin Duke University Medical Center, menjelaskan, adalah stres yang menjadi pemicu bagi kita untuk menyelesaikannya dengan asupan kalori. Untuk memanjangkan masa rileks kita, lakukanlah yoga. Sehingga seluruh pembuluh darah dapat lebih optimal mendapatkan oksigen untuk meredam seluruh hormon pemberi rasa lapar.


Ref: Dari berbagai sumber



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 10:11:00 PM Kategori:

0 komentar: