Gejala Kelainan Selama Kehamilan

PADA umumnya, 80% s.d. 90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10% s.d. 12% kehamilan yang disertai penyulit (masalah) dan berkembang menjadi kehamilan patologis (berisiko). Kehamilan patologis tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap.



Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan. Faktor risiko dan adanya penyakit tertentu sebaiknya dikenali sejak awal sehinga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat terhadap kehamilan serta keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya.


a. Perdarahan lewat jalan lahir

Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan dibawah 20 minggu umumnya disebabkan oleh abortus (keguguran). Sekitar 10% – 20% kehamilan akan berakhir dengan keguguran. Kehamilan mola (hamil anggur) juga dapat menimbulkan gejala perdarahan pada kehamilan muda. Sifat perdarahan bisa sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok dan anemia. Perdarahan pada kehamilan muda dengan pembesaran rahim yang tidak sesuai (lebih kecil) dari usia kehamilan biasanya disebabkan oleh kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan).

Pada kehamilan lanjut atau usia kehamilan di atas 20 minggu dapat terjadi perdarahan dengan warna darah yang merah segar atau kehitaman, banyak dan berulang, disertai atau tidak disertai nyeri perut. Perdarahan ini dapat berarti plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta yakni terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari tempat perlekatannya pada dinding rahim sebelum bayi lahir.

Plasenta previa dan solusio plasenta lebih banyak terjadi pada ibu hamil dengan paritas (jumlah anak) banyak dan pada usia di atas 30 tahun. Juga lebih sering terjadi pada kehamilan ganda (kembar) daripada kehamilan tunggal.

b. Sakit kepala dan perubahan visual

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristrihat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat itu, ibu mungkin merasakan perubahan visual (penglihatan) yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat disertai gangguan penglihatan, nyeri ulu hati, muntah-muntah dan kenaikan progresif tekanan darah melewati batas normal dalam kehamilan adalah gejala dan tanda dari pre eklampsia.

c. Nyeri perut yang hebat

Nyeri perut yang mengindikasikan mengancam jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, dapat didahului atau disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti kehamilan ektopik, abortus, persalinan prematur maupun solusio plasenta.

Penyebab nyeri perut juga dapat berhubungan dengan gangguan pada alat reproduksi/ginekologik seperti peradangan saluran telur (salpingitis akut), kista ovarium yang terpluntir maupun ruptur/pecah, retensio urin akut dan keadaan lain yang tidak berhubungan dengan kehamilan dan ginekologik (insidental) seperti apendisitis/radang usus buntu, perforasi usus dan rupturorgan dalam perut (hepar, ginjal, limpa, lambung) akibat trauma fisik.

d. Bengkak pada muka dan lengan

Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan berbaring sambil meninggikan kaki. Bengkak menjadi pertanda serius jika muncul pada muka dan lengan, perut serta seluruh tubuh (generalisata), tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan akibat dari gangguan fungsi ginjal, gagal jantung dan pre eklampsia.

e. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu yang sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya (multigravida) dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu sedangkan pada ibu yang baru pertama kali hamil (primigravida) pada usia kehamilan 18-20 minggu. Salah satu cara sederhana untuk menilai kondisi janin (fetal assesment) dalam kandungan dapat diketahui dengan menghitung semua gerakan janin selama satu jam oleh ibu hamil sendiri.

Bila terjadi gerakan janin empat kali atau lebih berarti baik, tetapi bila gerak janin tiga kali atau kurang harus dicari penyebabnya. Juga dapat dilakukan dengan menghitung gerakan janin mulai sejak bangun pagi dan mencatat waktu yang diperlukan untuk merasakan pergerakan janin sepuluh kali. Rata-rata waktu yang diperlukan adalah 2-3 jam.

Beberapa gejala lain yang terkait dengan gangguan serius selama kehamilan adalah muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum), nyeri saat berkemih (disuria), demam dan menggigil, ketuban pecah sebelum persalinan dimulai, perut/rahim lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan sesungguhnya.

Agar terhindar dari semua masalah itu, pastikan bahwa calon ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan kehamilan, pemeriksaan kehamilan dini dan teratur akan meminimalkan risiko kelainan dan gangguan kehamilanserta binalah komunikasi yang baik dengan bidan atau dokter kandungan anda, sehingga anda memiliki kehamilan serta persalinan yang sehat dan menyenangkan.


(Ref: Kesehatan Online)



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 11:57:00 PM Kategori:

0 komentar: