Diketahui Penyebab Ledakan dari Dalam Tanah di Cikini-Jakarta Pusat

Sebuah ledakan keras menyebabkan batu-batu trotoar dan beton penutup got terpental. Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat masih meneliti ledakan tanpa semburan api di antara Hotel Menteng II dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jl Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.



a. Penyebab Terjadinya Ledakan Diteliti

"Penyebab ledakan itu masih diteliti. Yang pasti tidak ada korban luka," kata Komisaris Polisi Budi Sartono, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2010). Penelitian, menurut Budi, tidak hanya dilakukan jajarannya tapi juga dibantu petugas dari Perusahaan Gas Negara (PGN).

Halimah, pedagang kaki lima di dekat SPBU Cikini mengatakan Selasa pukul 10.00 sebuah ledakan keras terjadi di dekat tempatnya berdagang. Walau tidak disertai semburan api, tapi ledakan itu mengakibatkan trotoar dan saluran penutup got tercerabut dari tempatnya. "Bunyi ledakannya nggak jauh dari tempat saya dagang. Saya sampai meloncat kaget, dagangan saya juga jadi berantakan," kata Halimah.

Ema, petugas SPBU mengaku juga mendengar bunyi ledakan yang sangat keras yang asalnya dari pinggir jalan. "Suaranya kencang sekali. Saya jadi kaget," ungkapnya.

Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, saat itu juga polisi segera dihubungi dan langsung datang ke lokasi melakukan penyelidikan. Polisi pertama-tama menyisir saluran air yang telah menyebabkan batu trotoar tercerabut dari tempatnya, kemudian memasang garis polisi di sekitar TPK.

Tidak lama berselang, petugas PGN juga datang ke lokasi untuk memastikan apakah ledakan tercipta akibat kebocoran pipa PGN atau sebab lainnya.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meninjau lokasi ledakan pipa gas di dekat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.

"Saya akan ke Cikini," kata Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke usai acara "Peduli Ramadhan 1431 Hijriah" dari Bazis DKI Jakarta, di JCC Senayan Jakarta, Selasa.

Foke sendiri telah mendapatkan laporan tentang ledakan pipa gas tersebut. "Saya tadi mendapat laporan bahwa investigasi sedang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Kita tunggu Polda bekerja sesuai tanggung jawabnya," katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta rajin mengingatkan kepada instansi pusat untuk melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap infrastruktur yang berada di kota Jakarta.

"(Evaluasi terhadap pengawasan infrastruktur) selalu kita lakukan. Tidak jarang kita mengirimkan surat kepada instansi-instansi pusat yang menangani ini agar melakukan pengecekan," katanya. Foke mencontohkan infrastruktur jalan tol dalam kota Jakarta yang konstruksinya harus selalu diawasi oleh PT Jasa Marga.

Sebelumnya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyatakan tidak terkait dengan ledakan yang terjadi di dekat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jl Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat. "Pipa kami tidak berada di lokasi ledakan," kata Sekretaris PGN Wahid Sutopo, Selasa.

Pipa gas milik PGN menurut Wahid berada di seberang Jl Cikini Raya, terpaut jarak sekitar delapan meter. "Sudah diperiksa, dan kami pastikan tidak ada gangguan pada pipa PGN," kata Wahid.

Wahid juga menjelaskan, tekanan gas yang berada di jalur tersebut juga normal. "Semua pipa kami utuh," katanya. Walaupun demikian, Wahid enggan berspekulasi mengenai penyebab terjadinya ledakan. Terlebih, penyebab ledakan masih diteliti petugas Pusat Laboratorim Forensik Polri.


b. Ledakan di Cikini, dipicu oleh gas Metan

Gas Metan hasil fermentasi bahan organic diduga menyebabkan ledakan kecil di delapan titik di jalan Cikini Raya, menteng, sekitar pukul 09.30, Selasa (24/8).

Tidak ada korban jiwa akibat ledakan ini. Tujuh ledakan berada di trotoar jalan dan merusak paving trotoar, akibat terdorong gas dari bawah. Di bawah trotoar ada saluran air. Satu ledakan lg berada di dalam areal SPBU Cikini dan berjaran 2,5 meter dari tangki BBM SPBU itu.

Dina, pemilik warung kaki lima di situ, mengatakan, asap tebal berwarna kehitaman mengiringi terjadinya ledakan. ”Timbul juga bau seperti belerang dari lubang ledakan,” katanya.

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hamidin mengatakan, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan Puslabfor utk memastikan penyebab ledakan tsb. Polisi meminta keterangan dari dua saksi yg mengetahui awal kejadian itu. ”Kemungkinan sementara, ledakan dipicu biogas seperti septic tank dan sampah,” kata Hamidin.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan, menurut penyelidikan PT Perusahaan Gas Negara, ledakan di Jalan Cikini bukan terjadi di pipa gas.

Kepala SBU Wilayah I PT PGN Jobi Trianada menyatakan, berdasarkan hasil penelitian di lokasi, tdk ada indikasi kebocoran gas atau kerusakan pd jaringan pipa PGN yg berlokasi di seberang tempat kejadian.

Pipa itu menyalurkan gas utk pelanggan, seperti rumah sakit, restoran, dan rumah tangga di Cikini dan Kramat Raya. ”Konsumen tdk ada yg protes sehingga pasokan gas dipastikan lancar dan tdk ada kebocoran,” kata Rahmat Hutama, Humas PT PGN.

Perusahaan Gas Negara (PGN) sudah menyangkal ledakan yang terjadi di Cikini berasal dari pipanya. Asumsi sementara yang bisa ditarik dari analisa lapangan, ledakan berasal dari biogas yang terakumulasi sedemikian rupa.

"Pada jarak 15 meter dari TKP baru ada pipa gas PGN. Dugaan sementara akibat bio gas yang sudah sekian lamanya terperangkap di saluran air dalam kondisi tertutup rapat. Jadi lalu timbul tekanan," jelas menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (24/8/2010).

Soal biogas, pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM Darwin Saleh berkesempatan menjelaskannya. Menurutnya, biogas adalah gas yang menyeruak dari kotoran mahluk hidup.

"Anda tahu biogas? Itu mungkin ada kotoran binatang yang terakumulasi lama di sana di dalam saluran air, karena bukan ledakan dari pipa PGN, maka pasokan gas tetap aman" jelasnya.


(Ref: dari berbagai sumber)



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 1:10:00 AM Kategori:

0 komentar: