Bagaimana Sebenarnya Kejahatan dengan Hipnotis?

Baru-baru ini kita mendengar berita tentang kejahatan ataupun perampokan dengan motif "hipnotis", yaitu korbannya dihipnotis/gendam agar mau menyerahkan harta bendanya kepada pelaku kejahatan.

a. Benarkah Hipnotis bisa digunakan untuk Kejahatan?

Kita mulai artikel ini dengan pertanyaan, benarkan itu bisa terjadi?
Benarkah hipnotis dapat digunakan untuk kejahatan?

Untuk menjawabnya, berikut ini wbw cuplikkan beberapa pandangan para ahli:


Praktisi hipnotis Romy Rafael berpendapat:

"Pendapat saya, itu bukan hipnotis. Itu kejahatan intelektual tinggi," katanya dalam perbincangan dengan detikcom.

Pria yang kerap mengenakan pakaian serba hitam ini mengatakan, orang tidak mungkin dapat dihipnotis tanpa tahu dia akan dihipnotis.

"Sebelum saya menghipnotis seseorang, orang itu harus bersedia secara sukarela tanpa paksaan".


Kemudian, menurut Pusat Pelatihan Hypnosis & Hypnotherapy (INDONESIAN HYPNOSIS ASSOCIATION) yang wbw cuplik dari situsnya menyatakan:

- Kami sering ditanya oleh siswa ataupun klien kami, apakah hipnotis bisa digunakan untuk kejahatan? Maka, jawaban singkat kami adalah "TIDAK".

- Para pakar hypnosis sepakat bahwa seseorang hanya bisa dihipnotis jika dia bersedia mengikuti instruksi orang yang menghipnotisnya. Seorang ahli hypnosis juga tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada orang lain.




Kalau benar hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan, lalu apa yang terjadi pada korban hipnotis yang sering diberitakan di media masa?

Masih menurut Pusat Pelatihan Hypnosis & Hypnotherapy Indonesia, mereka berpendapat bahwa apa yang sering dilaporkan orang sebagai kejahatan hipnotis seperti pada artikel berita di internet maupun media cetak, sebenarnya hanyalah kejahatan biasa yang umumnya berupa:

- Penipuan dengan cara persuasi (kepintaran berbicara atau membujuk) sehingga menimbulkan rasa kasihan atau rasa tamak dan memanfaatkan kebodohan korban.
- Pembiusan dengan menggunakan obat tertentu yang dicampur dengan makanan, minuman, atau asap rokok.
- Sebagian orang mengatakan adanya ilmu gendam, yaitu ilmu untuk memaksakan kehendak dengan kekuatan mistik tertentu. Apakah benar-benar ada? Kami tidak tahu, karena sampai sekarang kami belum pernah melihat bukti nyata mengenai hal ini.

Kami menegaskan, bahwa aksi kejahatan tersebut secara formal tidak bisa disebut hypnosis karena proses-nya tidak serupa dengan proses hypnosis yang sebenarnya.

Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa para pelaku Kejahatan Hipnotis itu adalah orang-orang yang pintar dan menguasai teknik tertentu, semacam kepintaran membujuk dengan sugesti atau persuasi, dengan obat bius/perangsang, ataupun dengan bantuan ilmu gaib.


b. Tips Menangkal Kejahatan Hipnotis

Secara teknis, untuk menghindari kejahatan hipnotis sangatlah mudah. Berikut ini tips untuk menghindari kejahatan gendam / hipnotis jalanan:

1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada orang yang menolaknya, karena seluruh proses hipnotis adalah proses “self hypnosis ” (kita mensugesti diri sendiri) dimana rasa takut kita dimanfaatkan oleh penggendam.

2. Curigalah pada orang yang baru anda kenal dan berusaha mendekati Anda, karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.

3. Waspadalah terhadap orang yang menepuk Anda dan hindari dari percakapan yang mungkin terjadi. Ketika Anda fokus pada ucapannya, pada saat itulah sugesti sedang dilontarkan. Segeralah pindah dari tempat itu dan alihkan perhatian Anda ketempat lain.

4. Sibukkan pikiran Anda dan jangan biarkan pikiran kosong pada saat anda sedang sendirian di tempat umum, karena pada saat pikiran kosong / bengong, bawah sadar terbuka sangat lebar dan mudah untuk tersugesti.

5. Waspadalah terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba secara tidak wajar, karena kemungkinan saat itu ada seseorang yang berusaha melakukan telepathic forcing kepada Anda. Segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut kebumi, cukup dengan cara visualisasi dan berdoa menurut agama dan keyakinan Anda.

6. Bila ada orang yang memiliki kebiasaan “latah” usahakan agar kalau bepergian ditemani oleh orang lain, karena latah adalah suatu kebiasaan membuka bawah sadar untuk mengikuti perintah. Usahakanlah untuk menghilangkan kebiasaan latah tersebut.

7. Hati-hati terhadap beberapa orang yang tiba-tiba mengerumuni Anda tanpa suatu hal yang jelas dan pergilah ketempat yang ramai atau laporkan kepada petugas keamanan. Kadang penggendam melakukan hipnotis secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.

8. Jika Anda mulai merasa memasuki suatu kesadaran yang berbeda, segeralah perintahkan diri Anda agar sadar dan normal kembali, dengan meniatkan, “Saya sadar dan normal sepenuhnya! ” Dan Andapun akan sadar dan normal kembali.


c. Pesan wbw

- Selalu waspada terhadap segala kemungkinan kejahatan, kemudian anda boleh saja mengkoleksi jimat yang anda percayai bisa menangkal hipnotis. Namun selama anda masih mempertahankan kebodohan (tidak belajar untuk menjadi kritis dan waspada), maka anda tetap menjadi calon korban kejahatan yang katanya "hipnotis" itu.

- Mungkin saja bahwa para pelaku penipuan tersebut sebenarnya tidak punya kekuatan mistik yang bisa mempengaruhi pikiran orang lain secara gaib.
Kemampuan para pelaku penipuan tersebut tidak jauh berbeda dengan para "salesman nakal" yang dengan kepandaian bicara dan rayuannya membuat anda membeli produk yang sebenarnya tidak anda butuhkan.


(Ref: Dari berbagai sumber)



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 12:52:00 AM Kategori:

0 komentar: