Sick Building Syndrome (SBS) dan Solusi Mengatasinya

Sick Building Syndrome (SBS)

50% Orang yang bekerja dalam gedung perkantoran mengalami SBS.

Dalam gedung perkantoran, radikal bebas menyebabkan Sick Building Syndrome (SBS), dalam ruangan tertutup full AC tanpa ventilasi udara yang memadai, radikal bebas yang bersumber dari printer, AC, Asap rokok, vertkal blind dan lain-lain akan menimbulkan keluhan yangsering dialami seperti sakit kepala, iritasi mata, badan cepat capai dan letih, perut terasa kembung, hidung berair, tenggorokan gatal, sulit berkonsentrasi, kulit terasa kering serta batuk kering yang tak kunjung sembuh.

Sepintas banyak orang menganggap ini akibat virus influenza belaka. Padahal keluhan ini adalah indikator dari Sick Building Syndrome (SBS) Hal tersebut dijelaskan dari hasil penelitian FKM-UI/IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) tentang " Pengaruh Suplemen Antioksidan terhadap Sick Building Syndrome " yang dipublikasikan hasil temuanya kepada pers di Ballroom B Hotel Intercontinental Jakarta, tanggal 18 Februari 2009.

Seperti penuturan dr Handy Purnama, " Dalam kehidupan sehari-hari, sulit bagi kita dapat terhindar dari bahaya radikal bebas dan akumulasi radikal bebas dapat menimbulkan berbagai penyakit baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jangka panjang berupa penyakit kronis seperti kanker, jantung koroner, diabetes, stroke dll,sedangkan jangka pendek menyebabkan kerusakan sel-sel daya tahan tubuh sehingga kita mudah terserang penyakit.





Menurut penelitian FKM-UI/IAKMI,50% orang menderita SBS

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara acak di 11 perusahaan di Jakarta dimana 4 perusahaan para respondenya diberikan suplemen antioksidan untuk dikonsumsi setiap hari selama 3 bulan dan 7 perusahaan lainya tidak diberikan suplemen antioksidan, terbukti 50% responden di 7 perusahaan mengalami Sick Building Syndrome. hal ini wajar karena masyarakat perkotaan tidak memperhatikan kualitas makanan dan asupan gizi yang sehat, Minuman yang banyak mengandung zat pemanis dan pewarna, kurangnya olahraga dan tingkat stress akibat tekanan pekerjaan dan kemacetan.

Perbedaan frekuensi kejadian gejala atau keluhan yang terjadi antara responden yang mengkonsumsi suplemen antioksidan setiap hari selam 3 bulan dan responden tanpa suplemen antioksidan adalah sebesar 49% untuk sakit kepala, 45% untuk mata merah dan iritasi, 52% untuk hidung tersumbat, 27% untuk radang tenggorokan, 41% untuk capai/letih dan pegal-pegal pada tubuh.

Asupan suplemen antioksidan terbukti menurunkan SBS hingga 65%

Hasil-hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa berbagai gangguan atau keluhan SBS yang terjadi pada para karyawan berbagai perusahaan di jakarta dapat diturunkan setelah mengkonsumsi suplemen antioksidan secara teratur setiap hari selama 3 bulan, untuk selalu menjaga tubuh tentu harus dikonsumsi rutin karena tubuh memerlukanya dan kita dapatkan dari makanan yang sehat? (makanan yang kita konsumsi sehari-hari belum tentu sehat) atau suplemen yang mengandung zat antioksidan.

penurunanya sangat signifikan, dengan asupan suplemen antioksidan yang teratur terbukti dapat menurunkan frekuensi Sick Building Syndrome hingga 65%, hal ini tentunya akan meningkatkan produktifitas kerja, menurut Dr. Budi Haryanto PhD. MSc dari FKM-UI/IAKMI.Hasil inipun ditanggapi positif oleh PT. K-Link Indonesia yang berkomitmen menyediakan produk-produk yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia," kami percaya bahwa peningkatan kualitas hidup manusia dapat dimulai dari peningkatan kualitas kesehatanya".


*****

Ref: dari beberapa sumber



0 komentar: