JAKARTA BARAT MENGEJAR MIMPI


JAKARTA BARAT MENGEJAR MIMPI




Abstraksi

Jakarta barat, merupakan salah satu kota di propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jakarta Barat termasuk wilayah yang mengalami perkembangan sangat cepat di Indonesia, disana terjadi pembangunan dalam banyak bidang, dikembangkan pusat-pusat industri, dibangun permukiman dari kelas bawah, menengah, hingga kelas atas. Kontras dengan kondisi tersebut, ternyata di Jakarta barat juga merupakan wilayah yang banyak sekali mengalami masalah lingkungan, kesehatan, kependudukan, kemiskinan, dan bencana khususnya banjir. Jakarta Barat adalah contoh kawasan yang mengalami tahap modernisasi sebuah kota jasa ditengah persoalan rendahnya kualitas sumber daya manusia.Sehingga dapat dikatakan telah terjadi kesenjangan yang tinggi antara pembangunan wilayah dengan pembangunan masyarakat.

Katakunci: Jakarta Barat, pembangunan, kesenjangan.

Statistik Jakarta Barat
Terdiri atas : 8 Kecamatan
Luas : 123,19KM2
Jumlah penduduk : 1,6 juta jiwa.
Elevasi : 7 M (dibawah permukaan laut).


A. PENDAHULUAN

Pada hakekatnya pembangunan (development) merupakan upaya untuk memberi nilai tambah dari apa yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup. Pembangunan wilayah merupakan upaya memberdayakan stake holders (masyarakat, Pemerintah, Pengusaha) di suatu wilayah, terutama dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan di wilayah tersebut. (Djumatri, 2007)

Dalam jangka panjang pembangunan wilayah mempunyai target untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Cara mencapainya bersandar pada kemampuan Sumber Daya Manusia dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dan daya tampungnya serta kemampuan memanfaatkan instrument yang ada. Dengan target tersebut dirancang skenario-skenario tertentu agar kekurangan-kekurangan yang dihadapi dapat diupayakan melalui pemanfaatan sumberdaya/resources.

B. PEMBAHASAN

B. 1. Proyek Saint Moritz

Seiring pertumbuhan kota, kebutuhan akan permukiman dan tempat tinggal manusia di perkotaan juga semakin meningkat. Jakarta Barat sebagai kawasan metropolitan juga tidak luput dari perkembangan kota yang begitu pesat, hal itu diikuti pula oleh berbagai macam pembangunan, seperti baru-baru ini Group Lippo mempromosikan menara Saint Moritz. Menara saint moritz merupakan proyek besar/mega proyek di Jakarta Barat.

Jika kita melihat sejarah, dulu Jakarta Barat merupakan kawasan pertanian, khususnya penghasil tebu. Dalam buku kapitan China of Batavia (1837-1942) menyatakan bahwa arak hasil pengolahan tebu dari batavia dikenal ampuh untuk menghangatkan badan, arak ini sudah terkenal sampai ke kota Stockholm, Swedia. Jadi sejak jaman dahulu Jakarta Barat merupakan penghasil gula dan arak, namun kini telah mengalami kerusakan lingkungan parah, degradasi lahan pertanian, ledakan penduduk, dan kemiskinan. Menurut litbang kompas tahun 2006 Jakarta Barat dihuni oleh 1,56 juta jiwa penduduk. Jakarta Barat adalah contoh kawasan yang mengalami tahap modernisasi sebuah kota jasa ditengah persoalan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

B. 2. Kerusakan lingkungan

- Jakarta barat mengalami banyak sekali masalah sebagai sebuah kawasan, baik masalah fisik maupun non fisik. Menurut wali kota Jakarta Barat banyak kanal dan saluran air yang vital di wilayah tersebut tidakdi keruk selama puluhan tahun, ditambah lagi kondisi Jakarta Barat yang memiliki banyak cekungan dan sebagian berada pada bawah permukaan laut. Akibat kerusakan lingkungan adalah munculnya banjir, contoh di kawasan Rawa Buaya di Cengkareng, Jakarta Barat. Disana selalu terjadi hujan tiap kali hujan turun. Penduduk di daerah itu berjumlah 150.000 jiwa.

- Menurut Tri Mulyo, ketua RW 11 kelurahan Rawa Buaya, di daerah itu telah terjadi banjir selama 20 tahun, padahal menurutnya daerah tersebut tidak akan mengalami banjir jika di bagian selatan daerah itu dibangun tanggul untuk membendung luapan air kali Sanggrahan. Perilaku masyarakat daerah hulu juga ikut andil dalam kerusakan lingkungan, perilaku membuang sampah di sungai harus di tertibkan.

- Menurut wali kota jakarta barat Djoko Ramadhan, pada tahun 2002 sampah 14 sungai di jakarta hanyut sejauh pulau Bidadari dan pulau Ayer sejauh 5km, dengan volume 300 M3 perhari. Pada tahun 2004 sampah telah mencapai pulau Untung Jawa, dan tahun 2005 mencapai pulau Panjang sejauh 10 km. Kondisi kepulauan Seribu merupakan cerminan kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat perilaku manusia.

- Saluran Mookervart dan Kali Angke, dulunya memiliki lebar 8 meter, kini tinggal 2 meter, karena di kanan kirinya dibangun permukiman/rumah-rumah liar. Terjadi kemiskinan, banjir, wabah penyakit, ibarat lingkaran setan yang tak terpatahkan. Kantong kemiskinan terjadi di kecamatan Tambora, dan Cengkareng. Banyak warga yang bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp.15.000-Rp.25.000 perhari.

B. 3. Optimisme Pengembang

Meski banyak persoalan kemiskinan fisik dan mental, sejumlah pengembang tetap optimis mengembangkan Jakarta Barat. Bahkan proyek superblok yang besar sekelas di Singapura tersebut telah berhasil terjual 80%, meskipun bangunan fisiknya baru akan selesai pada 2010. Sampai saat ini telah ada sekitar 1000 unit apartemen dikawasan tersebut dengan harga rata-rata Rp. 13,5 juta permeter luas apartemen.

Superblok Jakarta Barat ini dinilai akan semakin bernilai positif dan strategis dengan akan dibangunnya jembatan atau terowongan Jawa-Sumatra dan Malaya. Superblok nantinya akan dapat menjadi gerbang barat bagi barang dan jasa di DKI Jakarta. Kawasan superblok itu memiliki akses langsung dengan jalan lingkar luar ke bandara Soekarno-Hatta, Bintaro-Jagorawi, dan jalan tol dalam kota Jakarta.

Yang disayangkan disini adalah tidak dialokasikannya hunian kelas menengah ke bawah, padahal jika dilihat kondisi masyarakat sekitar adalah masyarakat kurang mampu yang nantinya mengisi pekerjaan-pekerjaan informal dan semi formal dikomplek ”mercusuar” tersebut.

C. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Sementara ini pembangunan di Jakarta Barat masih kurang berhasil mengantisipasi perkembangan sebuah kota, secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Ditinjau dari segi pembangunan wilayah, jakarta barat sebagai sebuah kawasan metropolitan memang harus terus melaksanakan pembangunan dalam segala bidang.
b. Dari sisi sustainabilitas, pembangunan yang dilakukan seharusnya memegang aturan-aturan perencanaan penataan ruang wilayah yang ada dan memegang prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan integrasi pada tiga aspek penting (lingkungan, sosial, ekonomi), dalam konteks penataan ruang dari hulu ke hilir.

c. Permasalahan-permasalahan yang terjadi harus segera ditanggulangi oleh semua elemen masyarakat, khususnya pemerintah. Isu-isu yang muncul terkait dengan pembangunan wilayah juga harus ditanggapi dengan serius untuk segera di temukan solusinya.

Dari masalah pembangunan yang ada ternyata pembangunan di Jakarta Barat masih berjalan timpang, belum adanya konsep pembangunan menyeluruh/komprehensif dan berkelanjutan termasuk masalah penanggulangan bencana dan ledakan penduduk, konsep pembangunan yang berorientasi pada penataan ruang dengan berwawasan lingkungan diantaranya sebagai berikut:

- Perencanaan pembangunan harus dilaksanakan menyeluruh, jangan hanya aspek fisik saja, tetapi juga perencanaan komunita (social budaya) dan perencanaan sumber daya (resources planning) harus benar-benar dilaksanakan.
- Keterpaduan dalam pelaksanaan pembangunan antar seluruh eleman masyarakat, termasuk pengusaha, pengembang/developer, pemerintah dan dukungan regulasi yang kuat.


REFERENSI
- Budihardjo, Eko dan Hardjohubodjo, S. 1993. Kota Berwawasan Lingkungan. Bandung: Alumni.
- Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. 2006. Metropolitan di Indonesia, Kenyataan dan Tantangan dalam Penataan Ruang.
- Dirjen Penataan Ruang. 2006. Kebijakan Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek Punjur. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum.

- Djumatri, Maman. 2007. Kawasan Metropolitan Indonesia dalam Perspektif Penataan Ruang.
- Buletin Tata Ruang. Juli-Agustus 2007. BKTRN.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

*****



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 6:51:00 PM Kategori:

0 komentar: