Menentang Gerakan Hari Pembakaran Al-Quran

Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama diharapkan dapat mencegah rencana pembakaran kitab suci Al Quran oleh komunitas tertentu pada 11 September 2010, bertepatan peringatan tahun kesembilan tragedi pemboman Gedung World Trade Center di negara tersebut.



a. Umat Islam Menentang Pembakaran Qur'an

"Bagaimana pun, umat Islam di seluruh dunia tidak akan rela kitab sucinya dibakar, sehingga tidak ada alasan yang pantas serta dapat dipertanggungjawabkan bagi siapa saja untuk membakarnya," kata Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan di Jakarta, Rabu.

Apalagi, kata Syahganda, peristiwa pemboman Gedung World Trade Center (WTC) itu tidak bisa dikaitkan dengan motif agama Islam, karena hasil penyelidikan otoritas keamanan AS justru menunjuk bukti keterlibatan jaringan teroris. Dengan demikian, tidak terdapat kaitan sama sekali dengan umat Islam maupun kitab suci Al Quran sebagai ajarannya.

"Peringatan tragedi bom dengan membakar Al Quran merupakan cara primitif dan hina, yang melawan kehidupan demokrasi terbesar milik bangsa Amerika Serikat sendiri, di samping hanya menciptakan bumerang anti Amerika secara meluas di dunia mana pun," ujar Syahganda, mantan Direktur Eksekutif Center for Information and Development Studies (CIDES).

Menurutnya, aksi pembakaran Al Quran juga diyakini melahirkan bahaya serius bagi warganegara Amerika Serikat, baik di negaranya ataupun yang berada di kawasan lain akibat berkembangnya kemarahan yang sulit dihindarkan khususnya dari kalangan Islam.

"Konflik anti-AS pun akan sulit dibendung selain konflik antiagama tertentu yang melakukan pembakaran. Jika ini terjadi, sama halnya AS sengaja mengubur harmoni pluralisme beragama sebagaimana slogan yang didengung-dengungkan selama ini, termasuk meniadakan kebebasan beragama di negaranya," katanya.

Padahal, lanjut Syahganda, di negara Amerika Serikat pertumbuhan umat Islam saat ini relatif cukup besar, sementara pembakaran Al Quran akan dipandang merusak bangsa Amerika dalam menjalankan agamanya itu.

"Masyarakat di Amerika tentu tidak ingin melihat ada penghancuran ajaran suatu agama, dan pembakaran Al Quran dapat membuat umat beragama dihancurkan," tambahnya.

Diakui Syahganda, jika pemerintah AS membiarkan pembakaran Al Quran, pada akhirnya negara itu akan ditempatkan sebagai bangsa rasis yang dilindungi oleh negaranya.


b. Presiden SBY Surati Obama Cegah Pembakaran Alquran

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirim surat kepada Presiden Amerika Serikat Barrack Obama untuk menghentikan dan mencegah terjadinya pembakaran kitab suci AlQuran yang akan dilakukan oleh Gereja Evangelis pimpinan pendeta Terry Jones di Gainesville, Florida, AS.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan PR, Heru Lelono, di Jakarta Kamis (9/9), surat itu mengingatkan Obama untuk mencegah Terry Jones yang berencana melecehkan kitab suci umat Islam dengan membakar Alquran pada 11 September nanti.

Dalam surat yang dipersiapkan sejak semalam itu, Presiden Yudhoyono juga mengingatkan Obama, bila terjadi pembakaran Alquran tersebut, maka akan mengancam perdamaian dunia. "Presiden Yudhoyono mengingatkan dalam surat itu bahwa apabila hal tersebut terjadi akan bisa mengancam perdamaian dunia," kata Heru.

Ia menyebutkan, Indonesia yang mayoritas beragama Islam akan mengutuk perbuatan tersebut. "Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia mengutuk bila sampai hal tersebut sampai terjadi," tambah Heru Lelono.

Pada peringatan serangan teroris 11 September kelompok Dove World Outreach pimpinan Terry dan Sylvia Jones yang mengatasnamakan umat Kristen dan mengajak seluruh umat untuk berpartisipasi dalam Hari Pembakaran Alquran Sedunia.


c. Vatikan Menentang Pembakaran Qur'an

Rencana pembakaran Al Quran di Florida merupakan suatu tindakan yang memalukan dan keterlaluan. Demikian pernyataan Vatikan, Rabu.

Dewan Dialog Antar Agama Vatikan, menyatakan keprihatinannya akan adanya hari pembakaran Al Quran. Menurut keterangan itu, setiap agama dengan kitabnya, tempat ibadah dan simbolnya memiliki hak untuk dihormati dan dilindungi, demikian dikatakan Dewan Paus tersebut.

Gereja kecil di Gainesville, Florida, yang beranggotakan lima puluh jemaah, berencana untuk membakar al Quran dalam upacara yang mereka namakan Hari Pembakaran Al Quran Internasional. Gereja Dove World Outreach Center, menentang islam dan homoseksual.



(Ref: Antara dan Republika)



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 4:36:00 PM Kategori:

0 komentar: