Mati Saat ML* adalah Termasuk Mati Syahid

Sudah menjadi hukum alam, bahwa setiap manusia yang hidup pasti ingin bahagia tanpa kekurangan apapun baik dari sisi materiil maupun non-materiil .



Salah satu kunci utama untuk meraih kebahagiaan hidup adalah dengan rajin melakukan ML alias Making Life alias membuat kehidupan atau lebih lazim disebut bekerja.

Dalam suatu kisah diceritakan ada seseorang yang berjalan melalui tempat Nabi Muhammad. Orang tersebut sedang bekerja dengan giat dan tangkas. Para sahabat kemudian bertanya “Wahai Rasulullah, andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Nabi pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknyayang masih kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi sabilillah.” (HR. Ath-Thabrani).

Jika bekerja dengan giat atau ML dapat dikategorikan sebagai jihad fi sabilillah maka ketika si pelaku ini menemui ajalnya dalam keadaan bekerja keras (ML) maka balasannya adalah mati syahid.

Kata kunci nya ada pada niat atau motivasi kita ketika bekerja atau ML ini. Ketika Kita bermotivasi ML untuk menghidupi anak-anak, orangtua atau bahkan diri Kita sendiri maka Kita telah dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berjuang di jalan ALLAH.


(Ref: artis-cantik-korea.blogspot.com)



Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 1:27:00 AM Kategori:

0 komentar: