Demokrasi Indonesia

Democrazy



a. Tentang Demokrasi

Demokrasi mengklaim berhasil menciptakan kebebasan dan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh rakyat untuk menentukan hukum dan pemerintahan.
Demokrasi juga membanggakan dirinya sebagai sistem pemerintahan terbaik yang bisa mengakomodasi aspirasi rakyat.
Benarkah?

b. Demokrasi dan Kemakmuran di Indonesia

Demokrasi sebagai produk peradaban Yunani kuno dianggap sebagai sistem ideal, walau tak bisa dibantah bahwa kenyataannya jauh dari ideal. Fakta menunjukkan kegagalan demokrasi menciptakan kemajuan dan kesejahteraan umum. Alih-alih menciptakan kemajuan, demokrasi justru menimbulkan korupsi yang akhirnya menimpakan kemunduran.

Demokrasi yang dianggap sebagai prasyarat terciptanya kesejahteraan umum, ternyata lebih cenderung menciptakan kemiskinan masal. Demokrasi di dalam semua bentuk dan variasinya bukanlah jalan menuju kemakmuran. Tetapi demokrasilah yang menguras habis kemakmuran.

Sekarang ini di Indonesia, terlepas dari perhitungan rumit sistem keuangan dan perekonomian negara, logika sederhana cukup memberikan penjelasan. Pemerintah pailit. Akhirnya terpaksa mengambil utang luar negeri dan membayar cicilannya dengan pajak. Jika utang semakin besar, pajak akan semakin tinggi.
Dapatkah rakyat umum hidup layak dalam negara yang memaksakan pajak?

Kini, utang negara semakin bertambah besar, walaupun konon rasio kemampuan membayar utang semakin besar. Akhirnya jalan pintas pun ditempuh dengan obral aset dan menjual BUMN lagi.

c. Demokrasi dan Pemilu di Indonesia

Untuk menyelenggarakan pesta demokrasi, pemerintah harus menyediakan uang triliunan rupiah. Belum termasuk pilkada di daerah-daerah. Dari mana pemerintah mampu menyediakan uang, sementara mesin penghasil uang negara seperti BUMN habis diobral kepada pemodal besar?

Kemudian...
Pemilu presiden baru saja usai. Proses penghitungan pun dilakukan dengan dua cara, yaitu quick qount dan hitung manual. Kedua cara itu menempatkan pasangan SBY-Boediono sebagai peraih suara terbanyak. Sayang hasil ini tak diterima pasangan lainnya.

Berdasarkan dugaan kecurangan, termasuk soal DPT yang kacau, dua pasangan lain, yaitu JK-Wiranto dan Mega-Prabowo, menuduh KPU melakukan kecurangan. Meskipun, kesalahan tersebut sedikit teratasi pascapemilu legislative, dengan mendata ulang pemilih di tiap desa/kelurahan.

Tetapi mengapa para kandidat tersebut, terutama Mega-Prabowo, belakangan malah menuduh bahwa pasangan incumbent curang? Tim Mega-Prabowo bahkan tetap membawa kasus kecurangan pemilu itu ke jalur hukum. Langkah ini kemudian diikuti oleh Tim JK-Wiranto.

Entahlah siapa yang salah, yang jelas hal itu merupakan produk dari demokrasi yang sedang kita anut.
Terlepas dari apapun hasil pemilu kemarin, saya cuma bisa bilang sebagai masyarakat kita cuma bisa mendukung keputusan pemerintah, dan dimasa-masa mendatang mari kita kawal demokratisasi di negara kita agar lebih baik lagi.

Hidup Indonesia.


Wa_Win

Referensi:
- inilah.com
- kpu.go.id




Ditulis Oleh : Wahyu Winoto, S.Pd. Hari: 5:27:00 PM Kategori:

0 komentar: